Etimologi
Seppuku lebih dikenal dengan istilah harakiri (腹切り, "merobek perut") yang juga ditulis dengan huruf kanji sebagaimana penulisan pada seppuku, but in reverse order with an okurigana. Pada tradisi Jepang, istilah seppuku lebih formal.Harakiri merupakan istilah yang secara umum dikenal dalam bahasa Inggris, dan sering kali disalah-tuliskan dengan "hari kari".
wikipedia
Kebanyakan orang mengetahui harakiri
sebagai “cara” bunuh diri ala Jepang saja. Namun di balik pengertian
umum tersebut, sebenarnya Harakiri mempunyai sejarah panjang dan makna
yang dalam. Secara harfiah harakiri berasal dari dua suku kata, yakni
hara dan kiri. Kata hara berarti peru t dan kiri berarti potong.
Harakiri disebut juga dengan seppuku. Harakiri merupakan bagian dari
bushido, yaitu kode etik seorang samurai (prajurit) yang digunakan
ketika kalah berperang, untuk menghindari jatuh ke tangan musuh, dan
menghindari rasa malu karena kalah, serta sebagai wujud kesetiaan kepada
daimsyo. Daimsyo ini merupakan sebutan tuan tanah di Jepang.
Tidak
diketahui secara pasti kapan dan siapa yang melakukan Harakiri untuk
pertamakalinya. Namun ada suatu kisah yang cukup menarik untuk diangkat
dalam sejarah perjalanan harakiri di Jepang. Ini adalah kisah seorang
samurai, Saigo Takamori, yang hidup pada zaman edo akhir mendekati era
Meiji (1827-1877). Saigo Takamori adalah pemimpin pemberontakan terhadap
pemerintahan. Dalam perperangan yang dikenal dengan pemberontakan
setsuma, Saigo yang kalah dalam pergolakan akhirnya menghabisi hidupnya
dengan cara harakiri. Metode harakiri umumnya dilakukan oleh seorang
samurai dengan menancapkan pedang pada perut yang sudah diikatkan seutas
kain, lalu pedang ditarik dari kiri ke kanan, seperti gerakan merobek.
Pada era modern “kebiasaan” harakiri masih dilakukan oleh sebagian
orang di Jepang. Contohnya saja peristiwa yang terjadi di Tokyo pada 25
November 1970 . Pada hari itu seorang pengarang ternama bernama Yukio
Mishima melakukan harakiri disebuah markas militer di Tokyo . Penulis
novel Kinkakuji itu melakukan harakiri dibantu oleh beberapa anak
buahnya. Mishima bersama sejumlah anak buahnya yang terlatih secara
militer, hari itu menyerbu markas militer. Dia kemudian berpidato
diketinggian, mengenai Jepang yang kehilangan keagungan klasik. Lalu di
hadapan perwira tinggi yang ia sandera di markas tersebut, Mishima
melakukan harakiri. Tak lama berselang, seorang pengikutnya yang setia,
memenggal leher Mishima, sampai putus setelah empat kali pancung.
0 komentar:
Posting Komentar